May 11, 2010

Saya Menyesal Menabung di Bank Syariah


Selama ini saya merasa nyaman menabung di bank konvensional, banyaknya informasi tentang bank syariah cukup mengusik saya untuk mengetahui lebih jauh tentang bank syariah. Dan setelah mengetahui segala kelebihannya terus terang saya menyesal. Menyesal kenapa tidak dari dulu menabung di bank syariah.

Saya membuka rekening di sebuah bank syariah milik pemerintah. Mengambil jenis simpanan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.

Karakteristik dari tabungan yaitu : berdasarkan prinsip Syariah dengan akad wadiah setoran minimal yang ringan dan terjangkau, tabungan dengan bonus yang menarik, aman dan terjamin , dilengkapi dengan Kartu ATM sekaligus Kartu Debet ( Optional ) dan dapat ditarik/setor setiap saat di seluruh cabang.

Sedangkan manfaat dari tabungan ini adalah dana aman dan tersedia setiap saat, Transaksi online di seluruh cabang, Mendapatkan kartu ATM sekaligus debet dan mendapat bagi hasil yang kompetitif. Selain itu, biaya administrasi bulannya sangat murah atau hasil dari bonus bagi hasil dan tidak memotong tabungan pokok. Tabungan ini merupakan salah satu produk dari puluhan produk yang dikeluarkan oleh bank syariah.

Berdasarkan karakteristik dan manfaat tabungan diatas sebenarnya hampir sama dengan tabungan di bank konvensional. Namun yang membedakan adalah prinsip di bank syariah ini adalah bagi hasil, sedangkan di bank konvensional menggunakan bunga. Sedangkan bunga bank (menurut sebagian orang) termasuk riba, dan riba itu termasuk haram.

Mengenai riba, suatu saat Rasulullah sallallahu’alaihi wassalam bersabda “akan datang masa ketika mereka yang tidak mau makan riba pun terkena debunya.” Artinya pada masa itu kita tak bisa menghindari riba. Semua tata kehidupan sudah terkontaminasi oleh riba, walaupun cuma debunya saja.

Coba perhatikan kondisi sekarang, ketika kita hendak memiliki rumah atau kendaraan harus membayar dengan kredit, karena harga yang tidak terjangkau. Lebih dari itu, untuk kebutuhan sekunder pun, seperti untuk biaya pendidikan, ongkos kesehatan, hiburan juga menggunakan kredit. Lewat jalan tol pun sudah termasuk dalam sistem riba karena pembiayaannya dari perbankan.

Allah SWT akan memberikan hukuman yang berat para pelaku riba. Dosa yang ditanggung adalah dosa kedua terbesar karena keterlibatan dengan riba (sesudah syirik). Rasulullah SAW telah pula menegaskan bahwa kedudukan mereka yang terlibat dengan riba (baik secara langsung atau tidak langsung) yaitu yang membayarkan, yang menerima, yang mencatat, dan yang membiarkannya, adalah sama kedudukannya. Semua berdosa atasnya.

Itulah yang membuat saya merasa menyesal mengapa tidak dari dulu membuka rekening di bank syariah. Sudah puluhan tahun riba itu masuk dalam darahku, sudah belasan tahun masuk dalam darah daging anak-anak dan isteriku. Ya Allah ampunilah dosa hambaMu ini.

Sebelum terlambat, sebelum menyesal dikemudian hari, segera “hijrah” ke bank syariah, Insya Allah barokah.

Tulisan ini dimuat juga di
http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2010/05/11/saya-menyesal-menabung-di-bank-syariah/

0 comments: