June 29, 2010

Karma Sepak Bola



Hukum karma sepertinya berlaku di dunia sepakbola. Walaupun waktu pembalasannya entah kapan, namun sejarah selalu mencatat setiap peristiwa yang terjadi.

Seperti yang terjadi saat Jerman - Inggris memperebutkan satu tempat di 1/8 final. Saat ketinggalan 1-2 Inggris memiliki peluang menyamakan kedudukan lewat gol Frank Lampard. Namun seperti kita ketahui gol tersebut tidak disahkan oleh wasit. Inggris memang kalah 1-4 dari Jerman, namun lain ceritanya jika kedudukan menjadi 2-2. Peristiwa ini seakan mengulang peristiwa pada Piala Dunia 1966 di Inggris. Saat final Inggris melawan Jerman, sebuah gol dari pemain Inggris Geoff Hurth disahkan oleh wasit, padahal bola belum melewati garis gawang Jerman. Sendainya gol tersebut tidak disahkan, mungkin Jerman bisa menjadi juara dunia pada waktu tahun itu. Inilah karma sepakbola, Jerman perlu menunggu 44 tahun untuk membalasnya.

Contoh lain adalah Perancis. Finalis Piala Dunia 2006 ini harus angkat koper disaat tim lainnya mempersiapkan babak 16 besar. Apa karma dari tim Perancis? Seperti kita ketahui tim ini lolos ke putaran final Piala Dunia lewat gol kontroversial. Thiertty Henry menggunakan tangannya untuk menahan bola dan memberikan assist kepada William Gallas dan terjadilah gol. Gol ini membuat negara Perancis lolos ke Afrika Selatan dan menyingkirkan Irlandia. Tidak salah jika rakyat Irlandia yang paling senang Perancis tersisih. Perancis akhirnya bisa merasakan pahitnya sebagai pecundang, bahkan dengan cara yang lebih tragis dibanding Irlandia.

Demikian pula dengan Italia. Juara bertahan ini harus pulang lebih cepat karena kalah 2-3 oleh Slowakia, sebuah negara baru pecahan dari Cekoslowakia. Karma dari Italia adalah saat merebut Piala Dunia 2006 yang diraih lewat cara kontroversial. Mereka diuntungkan dengan dikeluarkannya Zidane akibat menanduk Materazzi yang melakukan provokasi terhadap dirinya. Seharusnya Materazzi pun mendapat kartu merah. Namun Italia diuntungkan dan menang lewat adu penalti.

Akankah karma sepakbola masih berlanjut? Kemungkinan itu masih ada. Masih banyak pertandingan yang akan dimainkan. Masih banyak hutang-hutang yang belum terbayar. Bisa jadi nanti malam saat Spanyol melawan Portugal, Ronaldo atau Carvalho mendapat kartu merah sebagai karma dari Rooney saat Piala Dunia 2006. Atau saat Argentina melawan Jerman, Mueller atau Klose menggunakan tangannya untuk mencetak gol sebagai karma dari Maradona saat Piala Dunia 1986. Jika hal itu terjadi, Maradona tentu akan merasakan betapa pahitnya mendapat kekalahan seperti itu.

Jika tidak terjadi saat ini, mungkin akan terjadi pada piala dunia berikutnya. Karena sejarah selalu mencatat, bahwa KARMA selalu berlaku di dunia sepakbola.



Uploaded with ImageShack.us

0 comments: