Sebutlah “Total Football” orang pasti akan ingat Belanda. Ya Belanda lah
yang pertama kali mengusung konsep sepakbola menyerang yang dikenal Total
Football. Adalah Seorang warga Belanda yang bernama Rinus Michel, pelatih tim
nasional Belanda pada saat Piala Dunia 1974 di Jerman yang menerapkan sistem
ini. Konsep ini awalnya diterapkan di klub Ajax Amsterdam dimana Michel
melatih.
Apa itu Total Football?
Total Football atau Totaalvoetbal dalam bahasa Belanda adalah sebuah konsep sepakbola menyerang di mana
setiap pemain dapat mengambil alih peran pemain lain dalam tim. Dalam Total Football, pemain yang bergerak keluar dari posisinya digantikan
oleh pemain lain, sehingga dapat mempertahankan struktur organisasi dalam tim.
Dalam sistem ini, tidak ada pemain tetap dalam posisinya, pemain yang bisa berganti peran menjadi seorang penyerang, gelandang atau pemain
bertahan. Keberhasilan konsep ini tergantung pada adaptasi dari setiap pemain
dalam tim, khususnya kemampuan untuk cepat mengubah posisi tergantung pada
situasi. Teori ini memerlukan pemain yang bisa
bermain dalam berbagai posisi, dan mempunyai kemampuan teknis dan fisik yang
mumpuni.
Konsep sepakbola modern ini terbukti ampuh. Saat Sang “Jenderal”, -julukan
Rinus Michel karena kedisiplinannya saat melatih - di Ajax Amsterdam. Dalam dua musim kompetisi tahun
1971-1972 tim ini hanya mengalami satu kekalahan dan mendapatkan 5 (lima) gelar
dalam satu musim kompetisi tahun 1972 yaitu juara Liga Nasional Belanda, KNVB
Cup, Piala Eropa, Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental. Rekor ini baru
dipecahkan oleh Barcelona pada tahun 2009 lalu yang merebut 6 gelar. Sekedar catatan, Barcelona (Spanyol) juga menganut konsep sepakbola
total football.
Johan Cruyff adalah orang yang paling bisa menterjemahkan keinginan sang
Jenderal dilapangan. Pada Piala Dunia 1974 di Jerman (Barat), Cruyff yang
sejatinya adalah seorang penyerang tengah, ia bermain menjelajah ke seluruh
lapangan, mengacak-acak pertahanan musuh dan mencetak gol ke gawang lawan. Selama turnamen, Belanda mengalahkan tim sekelas Argentina (4-0), Jerman Timur (2-0) dan Brasil (2-0)
dan memasuki babak final melawan tuan rumah Jerman Barat. Dewi fortuna
nampaknya belum berpihak pada Belanda, walau bermain hebat dan sempat unggul,
akhirnya tim ini kalah oleh tuan rumah 2-1. Demikian pula untuk Piala Dunia
1978, walaupun tidak diperkuat sang master Johan Cruyff - Belanda berhasil
mencapai final dan melawan tuan rumah Argentina walau berakhir dengan kekalahan. Belanda juara tanpa mahkota, demikian
banyak media menyebutnya.
Penemu Total Football Rinus Michel dan Para Penerusnya
:
Johan Cruyyf, Ruud Gullit, Van Basten dan Van Persie
*)
Setelah beberapa tahun tanpa gelar, akhirnya mahkota juara itu datang juga.
Itu terjadi saat Piala Eropa 1988 di Jerman. Belanda yang waktu itu kembali
dilatih oleh sang Jenderal Rinus Michel, menghidupkan kembali sepakbola
atraktif lewat Total Football. Trio Ruud Gullid-MarcoVan Basten-Frank Rickard,
menghempaskan tim-tim mapan asal Eropa hingga masuk final dan mengalahkan Uni
Soviet 2-0 lewat gol spektakuler Marco Van Basten.
“Total Football”, sebuah inovasi paling berharga didunia sepakbola,
ditemukan oleh seorang Belanda : Rinus Michel yang meninggal dunia pada tahun
2007. Penemuannya akan dikenang sebagai founding father sepakbola modern yang
enak ditonton, menghibur dan tidak menjemukan. Baginya, pertahanan yang paling
baik adalah menyerang. Banyak negara atau klub mengakui kehandalan konsep ini.
Sampai saat ini banyak klub yang menganut sistem ini seperti Barcelona (Spanyol), Arsenal (Inggris) dan –tentu
saja- Ajax Amsterdam.
Tim Nasional Belanda sampai saat ini masih menggunakan konsep Total
Football.
Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Belanda masuk final melawan
Spanyol. Namun kurang beruntung dan kalah. Tapi mereka tidak perlu malu atau
bersedih karena sesungguh mereka juga berhak juara berkat penampilan yang
impresif. Namun karena belum dinaungi dewi fortuna saja mereka tidak menjadi
juara. Bahkan dunia menjulukinya Juara Tanpa Mahkota.