Beberapa waktu lalu situs VIVAnews.com mengalami perubahan nama menjadi portal VIVA.co.id. Dengan perubahan nama ini dapat dengan jelas terlihat bahwa portal ini berasal dari Indonesia karena menggunakan domain dot co dot id, selain itu juga menunjukkan kecintaan dan kebanggaan akan negeri sendiri dengan menggunakan identitas tersebut. Bahkan situs dari luar negeri pun seperti google dan youtube kini menggunakan dot co dot id untuk penggunaan di wilayah Indonesia. Perusahaan luar saja pake, kenapa kita tidak?
August 17, 2012
August 10, 2012
Pulau Peucang : Mahakarya di Ujung Barat Pulau Jawa
Hari ini rencananya akan menjelajahi Pulau
Peucang. Jam 7 pagi kita semua sudah siap di dermaga Beach Club. Pak
Cecep yang menjadi tour guide mengatakan cuaca agak kurang bagus. Ombak diperkirakan mencapai 1,5-2 meter. Dengan demikian perjalanan akan terhambat menjadi sekitar 3 jam.
Tepat jam 07:30 perjalanan dimulai, 30 menit pertama ombak masih
bersahabat, namun menit berikutnya apa yang ucapkan oleh Pak Cecep
terbukti. Cuaca kurang bagus adalah bahasa lembut dari kata cuaca
buruk. Speedboat yang menggunakan mesin 2 x 60PK terombang-ambing
dihempas ombak, angin dari arah selatan (Pulau Jawa) membuat speedboat
menjadi semacam memutar ke luar pulau, bahkan saking kencangnya, bendera
yang berkibar diatas speedboat pun arahnya bukan ke belakang kapal
seperti biasanya, tetapi ke arah kanan, saking kuatnya angin tersebut.
Pak Cecep mengatakan bahwa cuaca terbaik adalah bulan maret sampai
juni. Saat itu ombak tenang dan cuaca bagus. Sementara waktu yang kurang
baik adalah bulan september hingga februari. Diluar bulan itu, seperti
agustus ini peluangnya 50:50
Suasana di dalam speedboat saat laut masih tenang
Selama 2 jam keadaan tersebut membuat kami semua basah kuyup nggak
karuan, tapi kami semua enjoy aja menikmati fenomena alam tersebut.
Bahkan diantara hingar bingar tersebut ada yang malah asyik tidur dengan
lelapnya (lirik mbak Trinity :D).
Saat akan memasuki tujuan, ombak mulai bersahabat. Laut kembali
tenang. Dan akhirnya tepat setelah mengarungi laut selama 3 jam akhirnya
tiba di Pulau Peucang. Dan saat mulai mendekati pulau, semua yang baru pertama kali
mengunjungi pulau ini antusias sekali mengamati setiap detail. Nampak
pulau kecil yang berada di tengah-tengah laut. Dikelilingi laut jernih
yang berwarna kehijauan. Ketika kapal memasuki dermaga kami sudah tidak
sabar untuk menjejakkan kaki di pasirnya yang putih dan lembut. Rasa
lelah sepanjang perjalanan karena didera ombak, hilang seketika.
Tiba di Dermaga Pulau Peucang
Dermaga Pulau Peucang
Air laut yang jernih dan pasir yang putih
Bawaannya pengen nyeburrr...
Selamat datang di Pulau Peucang
Pulau Peucang adalah bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK)
yang dilindungi keberadaannya. Pulau yang luasnya tidak lebih dari 450
hektar itu menjadi tempat yang nyaman untuk berbagai macam satwa liar
seperti rusa, babi hutan, burung merak, kera, dll.
Cukup banyak aktifitas yang bisa dilakukan di pulau ini, antara lain
trekking ke Kacang Copong sejauh 3 km, wildlife viewing, swimming,
snorkeling dan diving. Aktifitas pertama kami adalah melakukan trekking
ke Karang Copong. Kegiatan ini adalah melakukan trekking memasuki pulau
yang penuh dengan hutan tropis berusia puluhan bahkan ratusan tahun.
Dan ketika kami mulai melakukan trekking, ditengah perjalanan kami
bertemu dengan seekor rusa betina. Dari bahasa tubuhnya sepertinya sudah
terbiasa bertemu dengan manusia dan berkata "selamat datang di pulau kami". Ya, Peucang dalam bahasa sunda berarti Rusa, tidak berlebihan jika mereka menyebut bahwa pulau ini adalah milik mereka.
Rusa yang kami temui di Pulau Peucang
Ditengah perjalanan kami banyak menemukan vegetasi-vegetasi yang
berusia puluhan tahun, bahkan ada satu pohon akar yang sudah berusia
ratusan tahun yang tidak kami temukan ditempat lain. itulah mengapa saya
menyebutnya sebagai "Surga Kecil". Setelah melakukan perjalanan selama 1
jam akhirnya kami tiba di bukit yang pemandangannya langsung ke lautan
lepas. Salah satunya ada sebuah karang besar yang ditengahnya ada
lubangnya, itulah mengapa disebut Karang Copong.
Tiba di bukit dekat Karang Copong
Karang Copong
View laut Jawa
Satu jam kami habiskan ditempat yang nyaman ini, setelah itu kembali
ke dermaga. Dalam perjalanan kami sempat bertemu dengan rusa jantan dan
babi hutan. Setelah satu jam berjalan santai kami tiba di dermaga. Di
kawasan dermaga terdapat beberapa bangunan yang memberikan informasi
seputar objek wisata di pulau ini, ada juga penginapan bagi pengunjung
yang akan bermalam dan menikmati suasana pulau dimalam hari.
Setelah puas mengeksporasi Pulau Peucang, perjalanan kami lanjutkan
ke Pantai Cimayang untuk melakukan snorkeling di tengah laut. Perlu 15
menit menggunakan speedboat untuk mencapai lokasi tersebut. Setelah tiba
kami semua langsung nyebur ke dalam laut, melihat pemandangan laut yang
masih terlihat indah. Menyapa terumbu karang dan ikan-ikan yang
berlari-lari disela-sela karang. Tidak lupa mengabadikannya dengan
melakukan foto di bawah laut.
Terumbu Karang di Cimayang (foto : @munindohoy)
Finding Nemo di Cimayang (foto: @munindohoy)
Snorkeling di Cimayang (foto : @TrinityTraveler)
Tanpa terasa 2 jam sudah berlalu, saatnya kembali ke Tanjung Lesung,
jika terlambat akan tiba saat gelap dan ombak akan semakin menggila. Dan
dengan berat hati harus segera meninggalkan tempat yang indah ini.
Dan kejadian saat pergi terulang kembali. Ombak dan angin
berlomba-lomba seakan ingin menyapa. Tapi kami semua sudah terlalu lelah
untuk menanggapi. Kami semua terlelap dalam mimpinya masing-masing.
Mimpi tentang salah satu mahakarya Indonesia di Ujung Barat Pulau Jawa.
August 09, 2012
Eksplorasi Kawasan Wisata Tanjung Lesung (Banten)
Entah mimpi apa semalam saat saya ditawari untuk melakukan trip
perjalanan wisata ke Tanjung Lesung, Banten selama 3 hari 2 malam. Tidak
perlu berpikir panjang saya langsung menyetujui tawaran ini, urusan cuti bisa diatur. Dan yang lebih gila lagi ternyata kita berangkat bersama Trinity. Siapa yang tidak kenal dia? bagi kalangan traveler tentu tidak akan asing lagi. Selain itu juga ada Barry Kusuma
seorang fotografer yang sudah menjelajah keliling Indonesia mengunjungi
alam dan budaya nusantara yang sangat beragam. Lalu ada Rini Raharjanti, seorang traveler yang sudah menerbitkan buku backpacker-nya di India dan Selandia Baru. Ada juga Murni yang mengelola situs traveling indohoy.com dan Veny seorang pecinta traveling yang rela resign hanya untuk mengejar passion-nya.
Lengkap sudah petualangan kali ini, dan pada tanggal 6 Agustus 2012
pukul 08:00 kami semua sudah berkumpul di Menara Batavia sebelum
berangkat menuju lokasi. Perjalanan dimulai tepat jam 08:30 melalui
Jalan tol Jakarta - Merak, kemudian keluar Serang Timur, melalui
Pandeglang, Mandalawangi dan Labuan. Perjalanan ditempuh dalam waktu 3,5
jam. Tepat jam 12.00 kita sudah tiba di lokasi "Tanjung Lesung Resort".
Tanjung Lesung Resort adalah bagian dari Kawasan Wisata Tanjung
Lesung yang memiliki luas 1.500 hektar. Kawasan ini dikembangkan oleh
Banten West Java Tourism Development Corporation (BWJ) yang didirikan pada tahun 1990 dengan tujuan untuk mengembangkan kawasan wisata terpadu yang menjanjikan di Propinsi Banten. Sampai saat ini pengembangan pariwisata di kawasan ini terus berjalan untuk mencapai tujuan tersebut. Saat ini kepemilikan Tanjung Lesung ini dimiliki oleh PT Jababeka, Jakarta.
Kawasan Wisata Tanjung Lesung, Banten
Kami
menginap di Kalicaa Villa yang terdiri dari 3 kamar dan terdapat kolam
renang. Dapat dihuni oleh 6 orang dengan tarif Rp 2.000.000,- / malam (weekdays) dan Rp 4.200.000,- (weekend) termasuk breakfast, dinner dan fasilitas lainnya. Untuk paket 3 malam mendapat diskon yang cukup lumayan.
Kalicaa Villa
Santai di depan kolam renang
Setelah istirahat sejenak di villa,
kami langsung melakukan eksplorasi di Kawasan Tanjung Lesung Resort.
Pertama kami menuju tempat penyewaan sepeda agar mudah berkeliling di
kawasan ini. Kami boleh memilih sepeda apa saja, ada mountain bike, sepeda tandem, sepeda anak-anak, dll dengan sewa Rp 30.000 / jam.
Tempat Penyewaan Sepeda
Setelah mendapat sepeda yang diinginkan kami bersama-sama ke Beach Club yang berada di tepi pantai. Disini disediakan berbagai jenis water sport seperti waterski, jetski, banana boat, berenang dan snorkeling, dll.
Selain
itu disediakan juga trip untuk eksplorasi ke Ujung Kulon, Pulau
Peucang, Pulau Panaitan, Anak Gunung Krakatau atau Rakata hingga diving. Kita tinggal
memilih paket mana yang kita inginkan.
Dermaga di Beach Club
View dari Beach Club
Setelah puas
melihat-lihat kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Bodur yang berada di
kawasan ini. Perlu waktu 15 menit untuk mencapai pantai tersebut dengan
menggunakan sepeda. Dan ternyata pantainya sangat bersih dan pasirnya
putih. Namun tidak boleh untuk berenang karena ada cekungan yang cukup
dalam, namun rasa penasaran mengalahkan larangan tersebut. Kami semua
menceburkan diri ke dalam laut, tentu dengan waspada dan saling
memperhatikan satu sama lain agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Setelah 2 jam berenang kami mendapat bonus sunset yang
indah. Wow beautiful...
The Bodur Beach, a private beach, khusus untuk pengunjung
Tanjung Lesung Resort
Bodur Beach
Berenang dengan pemandangan Sunset
Menikmati Sunset
Sunset di Tanjung Lesung
Setelah
menikmati sunset yang sudah tenggelam, kami kembali ke villa,
bersih-bersih dan malamnya menikmati hidangan seafood party yang bisa
diadakan di villa kami. Berbagai jenis makanan laut disajikan mulai dari
udang, cumi, hingga berbagai jenis ikan laut. Wih kenyanggg :D
Dan untuk besok
kami merencanakan perjalanan menuju Pulau Peucang, pulau paling barat
di ujung Pulau Jawa. Mau tau keseruan saat kesana? ada apa saja disana?
simak pada tulisan berikutnya (bersambung)