February 11, 2013

Niat Mengunjungi Tanah Suci

Dalam salah satu tulisan di blog saya tiba-tiba ada yang berkomentar. Awalnya dia memberikan apresiasi terhadap tulisan-tulisan saya. Selanjutnya dia menanyakan sesuatu yang sangat pribadi. Intinya adalah menanyakan : "Apakah saya pernah berniat untuk menunaikan ibadah haji atau umroh ke Tanah Suci?"

Jleb!

Pertanyaan ini tentu sangat menohok hati, sebab untuk saat ini belum terpikir untuk menunaikan ibadah haji atau umroh. Rencananya niat mengunjungi Tanah Suci akan dilakukan nanti setelah usia lanjut (baca: tua). Selain itu rasanya masih belum pantas menginjakkan kaki di Tanah Suci karena dalam menjalankan kewajiban beribadah pun masih belum sempurna.     

Dalam satu kesempatan akhirnya secara langsung saya bisa bertemu dengan orang yang berkomentar tersebut. Panjang lebar kami bercerita tentang ibadah ke Baitullah itu. Menurutnya paradigma bahwa haji dan umroh hanya untuk orang kaya juga patut dirubah. Pola pikir seperti itu justru membuat seseorang mengerem niat untuk berangkat ke Tanah Suci. Niat ibadah sering kali masih kalah dibandingkan dengan untuk memiliki rumah mewah, mobil bagus, dan harta dunia lainnya. Padahal, biaya untuk naik haji atau umroh jauh lebih murah dibanding dengan rumah tipe 36 atau mobil standar keluaran terbaru. Selain itu yang namanya usia juga tidak mengenal kata muda atau tua, siapa yang tahu besok ajal menjemput. Wallahu Alam Bissawab. Jawaban tersebut benar-benar menampar pola pikir saya selama ini. 

Harus ada pola pikir agar kesadaran beribadah ke Baitullah tertanam di jiwa setiap muslim, lanjutnya. Tidak perlu menjadi kaya raya dulu untuk melakukan ibadah. Tidak perlu merasa belum pantas. Saat ini sudah ada program menabung di Qifaya Tour & Travel yang bekerja sama dengan bank pemerintah untuk membantu orang-orang yang berniat ke Tanah Suci namun masih memiliki keterbatasan dana. Dengan menabung lama kelamaan biaya untuk naik haji atau tentu akan terpenuhi, tergantung niat dan usaha yang dijalankan, bisa dalam 1 tahun, 2 tahun atau bahkan bisa lebih cepat jika ada rezeki nomplok. Tergantung kedispinan kita dalam menyisihkan uang untuk ibadah. 

Melanjutkan pembicaraan diatas,  beliau menambahkan, "Justru selagi masih muda, selagi raga masih kuat, sebaiknya diusahakan secepatnya untuk pergi beribadah." Menurutnya, "Jika kita mengejar dunia, akhirat belum tentu bisa terkejar. Tetapi jika mengejar akhirat, dunia pasti dapat tercapai." Saya sangat meresapi dan merenungi kalimat terakhir tersebut. Bahkan menjadi balik bertanya kepada diri sendiri, "Sampai kapan kamu akan siap? Masih belum puas berbuat dosa?" Saya jadi merasa amat sangat berdosa. 

Akhirnya setelah berdiskusi panjang lebar, saya menyadari kekeliruan pandangan selama ini. Pikiran menjadi terbuka dan berniat untuk membuka tabungan haji agar bisa ke Tanah Suci suatu saat nanti. Subhanallah. Saya tidak tahu apakah ini hidayah yang membuka pikiran sempit selama ini. Yang merasa tidak akan sanggup untuk pergi kesana, yang merasa belum pantas mengelilingi Ka'bah dan mengunjungi makam Rasullulah.    

Semoga sebelum nafas ini terpisah dari raga, sebelum malaikat maut mencabut nyawa, saya bisa mengunjungi Baitullah, menunaikan ibadah haji yang sangat diidam-idamkan seluruh kaum muslim di dunia, bersujud di Masjidil Haram, melakukan Ta'waf, menyentuh dan mencium Hajar Aswad serta berziarah mengunjungi makam Rasulullah dan juga melakukan taubatan natsuha dihadapan Ka,bah atas dosa-dosa yang selama ini yang telah diperbuat. Menyempurnakan rukun Islam yang ke-5. Indah Sekali. Semoga semua itu dapat terwujud. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

Qifaya.com


17 comments:

IQBAL KAUTSAR said...

wah menarik mas.. memercayakan tabungan haji ke Bank Mandiri.. Smoga niat mulia untuk ke Baitullah bisa lancar terealisasi mas..

:)

o ya mas, aktif di kompasiana juga yah?

kayaknya dulu pas lomba kompasiana My Holiday Festive 2010 kita pernah bareng menang deh mas.. hehe

Harrisma said...

Aamiin YRA.

Oia saya cukup aktif menulis di Kompasiana.

Iya saya pernah menang lomba tersebut, oh menang juga ya :) ketemu lagi nih disini :D

kantong-doraemon said...

Ini dia..bahkan naik haji pun bisa lewat bank mandiri... :)

salut!


http://bobbybicara.wordpress.com/2013/02/11/antara-pegawai-negeri-dan-bank-mandiri/

kantong-doraemon said...

Ini dia..bahkan naik haji pun bisa lewat bank mandiri... :)

salut!


http://bobbybicara.wordpress.com/2013/02/11/antara-pegawai-negeri-dan-bank-mandiri/

Rosid said...

Dengan Mandiri Tabungan Haji, insya Allah impiannya bisa lebih dimudahkan untuk terwujud.

Titip juga : http://jurnal.rosid.net/bank-mandiri-dedikasi-inovatif-menuju-prestasi-mandiri/ :)

Harrisma said...

@ Bobby Bicara : betul, bisa banget :)

Harrisma said...

@Rosidnet : Aamiin :)

cesarzc said...

wah, hebat juga mas. sudah ada niat yang baik untuk pergi ke tanah suci, dengan bank mandiri lagi..

btw, terima kasih sudah mengunjungi dan komen di blog saya.
http://cesarzc.blogspot.com/2013/02/apapun-keinginan-anda-bank-mandiri-saja.html

Harrisma said...

@Cesar : terima kasih.Insya Allah :)

Unknown said...

semoga sukses ya mas.. :)

http://theycallmedebi.blogspot.com/2012/12/bank-mandiri-satu-bank-untuk-semua.html

Harrisma said...

@Debby : terima kasih. Semoga sukses juga :)

Aninda Fariza said...

Tulisannya bagus sekali, cerita pribadi membuat artikel ini menarik :)

Harrisma said...

@wfd : terima kasih atas apresiasinya.

Ferdhey said...

Tiba2 pengen jugak gitu,, nabung buat haji di bank ini,,, Mudah2an segera terlaksana..

Makasih Inspirasinya yaak Sobbattt,,,

main jugak nih kesini::

http://pernahkahkita.blogspot.com/2013/01/berakit-rakit-ke-hulu-berenang-renang.html

goodluck bwt kita semua

Rendy Padmanaba said...

Wah... bagus ni mas rulisannya berdasar pengalaman mau berziarah ke tanah suci :) Semangat..

Harrisma said...

@Ferdhey : aamiin, semoga tercapai Insya Allah

Harrisma said...

@Rendy : terima kasih, tetap semangat!!!