April 25, 2014

Bagaimana Rasanya Sehari Tanpa Internet?

Galau. Kacau. Sepi. Bete.

Itu adalah jawaban teman-teman ketika saya mengadakan survey kecil-kecilan via twitter dengan menanyakan bagaimana rasanya sehari tanpa internet?

Jawaban teman-teman jika sehari saja tanpa intenet

Saya sendiri menyetujui jawaban tersebut. Apalagi bagi seorang blogger seperti saya jaringan internet itu sudah seperti separuh nyawa. Bagaimana mungkin bisa posting tulisan jika tidak ada jaringan internet. Bagaimana mungkin bisa googling jika tidak ada jaringan internet. Termasuk mengetahui berita-berita terbaru yang sangat cepat menyebar.

Internet saat ini memang memegang kendali dalam dunia komunikasi. Mengalahkan televisi, koran, majalah dan radio. Bahkan fungsi semua yang disebutkan tadi bisa digunakan via internet. Mau menonton tv bisa lewat internet melalui streaming. Kanal-kanal berita mengabarkan begitu cepat kejadian terbaru. Ada tsunami di Jepang dalam hitungan detik dunia sudah tau. Radio? Jangankan radio lokal, radio yang ada dibelakang dunia lain pun bisa kita dengarkan dengan internet.

Apalagi dengan boomingnya social media. Teman-teman kita yang menyebar dimana-mana, bisa dengan mudah kita ketahui sedang apa yang dilakukannya. Ada yang sedang jalan-jalan. Kita bisa mengetahui dari status Facebooknya. Ada yang menjadi saksi sebuah kecelakaan. Kita bisa mengetahui dari kicauan twitternya. Apalagi ditambah dengan twitpic. Ada juga yang sedang berlibur di luar negeri, kita bisa mengetahui dari foursquare-nya. Atau ada yang sedang narsis di depan Menara Petronas kita bisa ketahui dari status Instagramnya.

Semua bisa diketahui dengan mudah. Tidak ada lagi batas. Tidak ada lagi dinding pemisah walau jarak memisahkan dan waktu terbentang jauh.

Saya sendiri pernah mengalami gelagapan ketika internet mati. Waktu itu kuota habis. Dan harus segera mengirim laporan via email. Dalam kondisi panik saya segera mencari cafe. Karena disana pasti ada wifi gratisan. Itu masih dalam hitungan jam. Belum sehari. Nggak kebayang gimana rasanya sehari tanpa internet.

Internet kini sudah bukan menjadi gaya hidup lagi, tapi sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Bukan hanya orang-orang yang berada di kota, tapi juga orang yang ada di desa. Jika selama ini mereka belum melek internet karena fasilitas internet belum masuk sampai ke desa. Atau bisa juga mereka gagap internet yaitu tidak atau belum bisa menggunakan dan memanfaatkan internet. Saya yakin jika mereka sudah melek internet dan bisa menggunakan serta memanfaatkan mereka akan produktif dan menggunakan internet sebagai sarana untuk kebutuhan mereka termasuk memasarkan produk-produk daerahnya melalui blog atau website. Termasuk mempromosikan potensi seperti objek wisata yang ada. Itulah mengapa saya pernah menulis tentang Desa Internet beberapa waktu lalu di blog ini yang mengungkapkan potensi internet jika bisa diakses dengan mudah di daerahnya. Tulisan tersebut bisa di baca di sini.

Contoh Desa Internet

Saya senang sekali dengan adanya program Indonesia Genggam Internet dari Telkomsel karena sesuai dengan apa yang saya inginkan dalam tulisan tersebut. Semoga program ini segera dapat diwujudkan.

1 comments:

Turis Cantik said...

Tanpa inernet saya bisa depresi hehehheh