December 06, 2011

Ada Campur Tangan Pengurus Dalam Film Garuda Di Dadaku 2

Sungguh suatu keberuntungan saat mendapat undangan nonton bareng film "Garuda di Dadaku 2" di Epicentrum Walk XXI saat berlangsung acara ON|OFF 2011 tanggal 3 Desember 2011 lalu. Lebih istimewa lagi sang sutradara mas @rudisoedjarwo ikut menyaksikan dibangku penonton. 

Film GDD2 yang akan diputar serentak tanggal 15 Desember 2011 nanti merupakan sekuel dari film Garuda di Dadaku (2009) yang cukup sukses di pasaran. Film diawali kekalahan tim sepakbola Indonesia dari Jepang. Para pemain cukup kecewa dengan kekalahan ini walau pelatih (Dorman Borisman) mengatakan ini hanyalah sebuah pertandingan persahabatan. Namun kekalahan ini berdampak dengan dipecatnya sang pelatih dan diganti dengan pelatih baru yaitu Pak Wisnu  Bramasetya yang diperankan dengan baik oleh pendatang baru Rio Dewanto. Selain itu pelatih lama dianggap tidak koperatif dengan pengurus organisasi, karena sering menolak keinginan dari para pengurus dan  penyandang dana Hal ini mengingatkan kepada kondisi timnas Indonesia yang sesungguhnya yang sering diminta bertemu dengan penyandang dana dan mengikuti acara yang tidak ada hubungannya dengan sepakbola. Sebuah satire dari sang sutradara yang jeli melihat kondisi yang sesungguhnya, penonton yang mengerti pasti tersenyum kecut.

Sang pelatih baru membawa semangat baru dalam tim, Bayu (Emir Mahira) yang menjadi kapten timnas dan kawan-kawan  agak kewalahan mengikuti metode pelatihan fisik yang melelahkan. Pak Wisnu memiliki semangat yang tinggi dan kadang meledak-ledak. Sosok ini mengingatkan pada pelatih Real Madrid Jose Mourinho. Hadir pula the rising star Yusuf Matutu (Muhammad Ali) dengan bulu mata anti badai-nya sempat mencuri perhatian sahabat Bayu yaitu Heri (Aldo Tansani) sehingga lebih mengidolakan Yusuf dibanding Bayu. Hal ini membuat persahabatan keduanya menjadi renggang. 

Cerita mengalir dengan sedikit menguras emosi penonton. Seperti umumnya sebuah pertandingan sepakbola ada kalah, ada menang.  Saat mengalami kekalahan pelatih kembali didamprat oleh pengurus organisasi, kali ini sang pelatih berani melawan dengan lantang dia menjawab, " pemain timnas itu bukan artis infotainment!"

Ada persahabatan, ada juga benih-benih cinta yang mulai melanda Bayu saat bertemu dengan  murid baru bernama Anya (Monica Sayangbati). Adegan demi adegan ditampilkan secara dramatis. didukung oleh tata suara yang membuat semangat berkobar. Emosi penonton mengalir hingga ke puncak. 

Jika ingin melihat Indonesia mengangkat piala kemenangan (terakhir kapan ya timnas juara?) datang saja tanggal 15 Desember 2011 ke bioskop kesayangan anda untuk menyaksikan film ini.

Trailer :



 bersama sang sutradara mas @rudisudjarwo

2 comments:

syaifuddin sayuti said...

Secara gambar gimana mas? lebih bagus mana dengan Tendangan dari Langit?

Di film pertamanya, saya lihat nanggung, konfliknya gak kuat. Gambar pun terlalu biasa. tapi film ini ketolong dengan movie soundtracknya yang lekat dikepala.

Harrisma said...

Gambar bagus mas, lebih hidup. Ada adegan yg diambil heli juga.

Disini konflik batin yang dialami Bayu kompleks. Cerita tidak mudah ditebak.

Rekomended untuk anak2 mas..