MAN JADDA WAJADA!!!!
Teriak laki-laki muda bertubuh kurus itu lantang. Telunjuknya lurus teracung tinggi ke udara, suaranya menggelegar, sorot matanya berkilat-kilat menikam kami satu persatu. Wajah serius, alisnya hampir bertemu dan otot gerahamnya bertonjolan, seakan mengerahkan segenap tenaga dalamnya untuk menaklukkan jiwa kami. Sungguh mengingatkan aku kepada karakter tokoh sakti mandraguna di film layar tancap keliling di kampungku, persembahan dari Departemen Penerangan waktu itu.
Man jadda waja: sepotong kata asing ini bak mantera ajaib yang ampuh bekerja. Dalam hitungan beberapa helaan napas saja, kami bagai tersengat ribuan tawon. Kami, tiga puluh anak tanggung, menjerit balik, tidak mau kalah kencang.
Itulah salah satu cuplikan cerita dalam novel " Negeri 5 Menara" karya Ahmad Fuadi dan saat menyaksikan trailer film ini dalam talkshow event "Kompasianival" hari sabtu 10 Desember 2010, adegan ini benar-benar membuat merinding! penulis skenario Salman Aristo - yang juga menulis skenario untuk film Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi dan Garuda Didadaku 2 - berhasil menterjemahkan imajinasi pembaca ke dalam film dengan baik. Meracik bab demi bab kedalam scene sebuah film dan menghasilkan sebuah karya yang spektakuler.
Dalam kesempatan tersebut Ahmad Fuadi mengatakan novel dan film adalah sebuah karya yang berbeda, masing-masing mempunyai ciri khas. Namun akan sangat baik jika film dapat mewakili imajinasi para pembaca novel yang sudah terlebih dahulu mengetahui jalan ceritanya. Melihat trailer diatas saya yakin sang sutradara dapat menterjemahkan imajinasi pembaca.
Negeri 5 Menara menceritakan pengalaman 6 orang santri yang berasal dari 6 daerah yang berbeda belajar di pesantren Pondok Madina Ponorogo, Jawa Timur. Mereka adalah Alif Fikri Chaniago dari Maninjau, Raja Lubis dari Medan, Said Jufri dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso Salahuddin dari Gowa. Cerita ini mengisahkan kekuatan pepatan arab. "Man Jadda Wajada". Siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses. Dalam kisah ini diceritakan pengalaman 6 orang tadi bahwa setiap keinginan bisa diraih selama didukung oleh usaha dan doa yang kuat. Dan impian-impian tersebut menjadi kenyataan! maka jangan remehkan mimpi, sesungguhnya Allah Maha Mendengar. Itulah moral story dari cerita ini.
Tidak heran novel ini menjadi best seller, mendapat beberapa penghargaan, diterjemahkan ke dalam Bahasa Melayu oleh penerbit di Malaysia, lalu diterjemahkan dalam bahasa Inggris "The Land of 5 Towers" dan kini diangkat menjadi sebuah film oleh KG Production.
Dalam acara talkshow tersebut selain sang penulis juga hadir Sutradara Affandi Abdul Rahman, Asisten Produser Widya Wardhani Ichram dan salah seorang pemain yaitu Gazza Zubizaretta yang berperan sebagai Alif Fikri Chaniago waktu kecil. Mereka semua bercerita tentang pengalaman pembuatan film yang memakan waktu 40 hari. Mulai dari casting hingga adegan kolosal yang melibatkan 2000 orang santri. Mulai dari syuting di Padang hingga ke London. Bagi Gazza (pemeran Alif kecil) film ini adalah debutnya di dunia akting. Awal pertemuannya adalah saat dia bertemu dengan para pemandu bakat di sebuah mall di Jakarta, lalu Gazza diminta datang saat audisi dan akhirnya terpilih menjadi pemeran utama.
Kru film "Negeri 5 Menara" saat talkshow di Kompasianival
Saat ini film tersebut masih dalam proses editing akhir dan Ibu Widya (Ass Produser) berjanji film ini akan segera dirilis bulan Februari 2012. Melihat kekuatan cerita yang penuh inspirasi, saya yakin film ini akan diterima oleh masyarakat luas dan menjadi box office pada tahun 2012.
Negeri 5 Menara | Man Jadda WajadaSoon In Theatre
15 comments:
siap nonton.....dan siap untuk direview salah satu film yang kutunggu2
iya nih udah ga sabar...
saya juga pernah lihat trailernya
film nya pasti lebih seru...
kutunggu filmmu.. N5M
Saya tunggu bgt
Saya tunggu bgt
tokoh-tokohnya yang mirip dengan gambaran di novel dan alur ceritanya ya sutradara...^^
sabar, sabar, kutunggu tayang perdananya
Saya gak sabar menunggu Filmnya, dan menunggu novel trilogi yang terakhir semangat pak A.Fuadi....
and bener banget kata @tata moon : jangan melenceng ya pak sutradara dari cerita N5M...coz saya gak puas dengan FIlm KCB atau AAC tidak sama dengan novelnya..
wah pada nggak sabar nunggu filmnya ya...
jangan sampe ketinggalan nih nonton filmnya
dan buat para pembajak tolong film ini jgn dibajak !!
ga Saabar..
Kyaaa...Subhanallah, filmnya bagus. bikin ketawa ndak karuan, bikin sedih, bikin sebel karena ada beberapa bagian di novel yang tidak ada di film, dan bikin saya SEGAR dan SEMANGAT...Terimakasih buat kak A.Fuadi, bagus ceritanya...^_^
Post a Comment